
JAKARTA, KAMIS - Dalam rangka pembentukan sebuah grup baru, terjaringlah Edwin Leo Mokodompit, yang akrab disapa Leo, sebagai vokalis. Namun, bukan cuma Leo, yang sudah dikenal sebagai finalis Akademi Fantasi Indosiar 2004 (AFI 2004) yang juga bermain sinetron, yang dijual dari band bernama Gen-Q itu.
Dalam proses pembentukan Gen-Q, semua calon personel, termasuk Leo, harus menjalani audisi. "Setelah kami melakukan audisi selama sebulan, baru akhirnya kami mendapatkan Leo, yang karakter vokalnya cocok dengan band yang akan kami bentuk," ungkap Linda, Produser Eksekutif, yang juga merupakan vokalis kedua Gen-Q.
Menurut Linda dan tim pencari bakatnya, Leo merupakan penyanyi dengan banyak bakat. "Suaranya oke untuk membawakan lagu dengan musik apapun--pop, jazz, dan musik keras. Memang itu yang kami cari," terang Linda.
Leo sendiri melihat, masuknya ia menjadi salah satu personel Gen-Q lebih karena itulah jalannya dalam karier bermusiknya. "Aku merupakan tipe orang yang menjalani sesuatu mengalir apa adanya. Setelah lepas kontrak dengaIn AFI, dapat tawaran di sini, berarti itu memang jalanku. Enggak ada rencana apapun untuk nge-band atau solo karier," ucap Leo.
Baik Leo maupun Linda sepakat, Leo ada dalam Gen-Q bukan untuk mencuri perhatian para penikmat musik karena Leo sudah lebih dulu dikenal sebagai finalis AFI 2004 dan pemain sinetron. "Kami semua sama di dalam Gen-Q. Tidak hanya membawa nama Leo, tapi kami maju bersama," tekan Linda. "Bisa dibilang, AFI merupakan batu loncatan saya, sehingga saya bisa sampai saat ini dan di sini," ujar Leo. (C-03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar